Tuesday, March 25, 2014

Rahasia Murahnya Biaya Airasia

Harga tiket yang murah adalah salah satu nilai lebih dari maskapai Airasia. Model armada biaya rendah pertama dilakukan oleh sebuah maskapai penerbangan di USA yaitu Southwest Airlines yang kemudian diikuti oleh beberapa negara lain seperti Ryanair (Irlandia) dan EasyJet (London). 

Berikut ini adalah beberapa cara yang dilakukan oleh maskapai Airasia untuk menurunkan biaya pengeluaran maskapainya yang berimplikasi pada murahnya harga tiket Airasia :

1. Mengurangi harga tiket dengan meniadakan makanan. Bagi mereka yang membutuhkannya bisa memesannya di peswat.

2. Sebagian besar penerbangannya membutuhkan waktu sekitar 3-3,5 jam perjalanan, yang memungkinkan airasia menggunakan awak kabin yang sama untuk penerbangan balik dari tujuan kedatangan kembali ke tujuan pemberangkatan sambil membawa penumpang baru. Ini menurunkan biaya gaji awak kabin.


3. Tidak ada biaya yang dimasukkan untuk akomodasi awak kabin pada tujuan kedatangan karena mereka kembali ke rumah di hari yang sama setelah 8 sampai 10 jam, dengan kisaran lama waktu kerja yang sama dengan jam kerja kantor kita. Juga tidak ada biaya tambahan yang dimasukkan sebagai gaji tambahan untuk awak kabin.

4. Airasia merencanakan tujuannya sangat cermat, terbang hanya ke tempat-tempat yang dapat dicapai dalam waktu 3-3,5 jam. Penerbangan yang lebih lama yang perlu waktu 4 jam hanya dipertimbangkan jika masuk akal.

5. Pelanggan didorong untuk membeli tiket secara online (melalui internet) untuk mengurangi kebutuhan akan counter tiket dan staf tiket sehingga menghemat sewa tempat dan gaji staf. Tidak ada tiket yang dikeluarkan, hanya kode tiket dan rincian penerbangan yang dapat dicetak sendiri oleh pelanggan.

6. Airasia mencari landasan udara termurah. Misalnya, karena biaya pendaratan di Hong Kong mahal, maka dipilihlah Macau, yang biaya pendaratannya jauh lebih murah. Penumpang selanjutnya beralih menaiki hovercraft selama 30 menit ke Hong Kong.

7. Jika rutenya penting dan maskapai tidak dapat menghindari bandara yang mahal, Airasia memutuskan untuk tidak memakai semua fasilitas semacam jembatan layang yang menghubungkan ruang kedatangan dengan pesawat. Penumpang cukup berjalan dari pesawat menuju ruangan itu. Airasia juga memilih memarkir di samping ruangan terjauh dari pusat bandara yang berarti penumpang perlu berjalan lebih jauh menuju pintu keluar bandara. Tetapi, makin jauh ruang kedatangan/keberangkatan, makin rendah biaya operasional ruangannya. Jika memungkinkan, maskapai itu memilih untuk tidak memakai staf bandara untuk berjaga-jaga di ruangan. Dengan demikian, dapat menghemat lebih banyak biaya.

8. Melakukan hedging bahan bakar. Airasia membayar bahan bakar di depan untuk menjaga harga terendah, sehingga meminimalkan resiko kenaikan harga bahan bakar.

Disadur dari : Buku The Airasia Story - Kisah Maskapai Tersukses di Asia (Penulis : Sen Ze dan Jayne Ng)

Copyright Article by (Han Idris - Writer of www.tourtravelnews.blogspot.com)

0 comments:

Post a Comment